Entah bagaimana caranya, malam itu saya, Niken dan Riswan terdampar di CCF
Saya kurang mengerti tentang pengkotak-kotakkan musik, tapi perasaan sih musik yang mereka mainkan berjenis kontemporer. Kombinasi old and new, barat dan timur.
Lagu itu lho... “Engkau Dadang... Bagaikan sinar menerangi jalanku... Kau tunjukkan arah mana yang kini harus ku tempuh. Hingga ku tak sesat lagi seperti dulu... Dirimu Kadir... ketika aku jatuh, bangun dan jatuh...”
Panggungnya cukup penuh. Bagian ketukan diwakili oleh drum, perkusi dan kendang.
Dengan pemusik sekelurahan begitu, bisa ditebak musik yg mengalun begitu penuh dan rancak.
Mereka memainkan musik sambil tersenyum-senyum, kadang merem melek saking khusyunya. Kadang tertawa-tawa dan saling berkomunikasi lewat tatapan mata. Apapun yang mereka lakukan, baik itu memetik dawai gitar maupun mendentingkan simbal, sukacita terlihat jelas disana. Begitu meriah dan membuat saya merasa pekerjaan memukul-mukul gamelan adalah profesi paling nikmat sedunia.
Kemudian lagu Karatagan Pahlawan dimainkan. Sebelumnya salah satu pemain gamelan menyampaikan sepatah dua patah kata, bahwa walaupun mereka bukan pahlawan, tapi mereka minta doa restu para hadirin karena akan berlaga di festival internasional di
Ah, lihatlah mereka, begitu dekat dengan budaya negeri, dan memainkannya sepenuh hati. Lalu mereka akan melanglang buana membela Merah Putih. Menghadirkan kebahagiaan lewat nada-nada ceria dan membuat bergoyang. Seperti membagi-bagikan pil bahagia.
Tiba-tiba saja saya ingin jadi tukang kendang.
check out their site: http://www.saratuspersen.com
sayah mantan tukang kendang...emg asik siah dit maen kendang teh, stress langsung ilang! heuheuheu.... ;]
ReplyDeletesi niken bisa jembe tuh. Jembe juga oke...
ReplyDeletegua bisa kicik-kicikkk...............mari kita membuat kelompok musik kontemporer ditaaa...biar bisa ke luar negriiiii..
ReplyDeletetapi saya hanya ingin ikutan teriak-teriak dan merem melek diiringi hentakan kendang...
ReplyDeletekrecekan di nav juga oksbangs
ReplyDeletesuara bebek gimana?
ReplyDeleteaduuuh sayah telat yeuuuh...say nuhun for journalnyah
ReplyDeletethanks teh dita
Oh...lagu dadang....
ReplyDeletekami bernyanyi lagu itu dita, diiringi gitar oleh riswan, dan tanti merekamnya. yay!