Tuesday, 31 May 2011

Day 05 - a song that reminds you of someone

Aaaarrggghhh... udah seharian berusaha mikirin lagu yang ujungnya ga menyek-menyek tapi entah kenapa di kepala cuman ada lagu ini.

Heart of Me – Carpark North

You always take the heart of me
and leave it there it stays to be
what is it for?
do you want more?

it takes a while to grasp on to
, the softness of a heart anew
what is it for?
why did you wrong me?

in the bus
, I fall all the time
my feet give up
, and gravity is mine
I throw myself
from anything that's tall
and fall

I want to live
and learn to love
and you're the one
I put above
but what is it for?
could there be more?

in the bus
, I fall all the time
my feet give up
and gravity is mine
I throw myself

from stairs and trains
from trees and planes
as long as I can fall

 

Dan dengan sangat terpaksa, someone-nya tetap anonimus. Maaf, tidak bisa disebutkan disini. Tapi kalau beneran mau tahu, ajak saya ketemuan dan saya akan menjelaskan dengan mata berbinar-binar. Hihihi.

Jadi saya mendedikasikan lagu ini buat Mas-nya, karena setiap kali ketemuan saya pasti bawaannya pingin dengerin lagu ini terus-menerus. Seharian, player saya akan memainkan lagu yang sama, back to back, sambil nemenin saya ngelamun. Saya norak? Ember!

Ga banyak yang bisa diceritain tentang lagu ini alias ini kok di wikipedia ga ada keterangan apa-apa ya? Hihihi. Saya pun nggak sengaja menemukan lagu ini di antara tumpukan lagu di hard drive. Seketika suka, karena lagu ini membawa efek-efek melayang. Sama seperti Mas-nya. Ihiw.

Seminggu yang lalu, makan malam bersama teman dekat. Kami bertukar cerita tentang how’s life recently. Dia memang baru putus, sementara dia cerita saya manggut-manggut sambil berulang kali bilang ‘I feel you’. Lalu dia bilang merasa tertusuk-tusuk setelah nonton Meet Joe Black, dimana William Parish ngomong begini: Love is passion, obsession, someone you can't live without. I say, fall head over heels. Find someone you can love like crazy and who will love you the same way back. How do you find him? Well, you forget your head, and you listen to your heart. And I'm not hearing any heart. Cause the truth is, honey, there's no sense living your life without this. To make the journey and not fall deeply in love, well, you haven't lived a life at all. But you have to try, cause if you haven't tried, you haven't lived.’

Itulah alasannya untuk akhirnya putus maning. Singkat cerita, dia memilih untuk kembali single dan berpetualang mencari someone yang membuatnya merasakan apa yg dibilang William Parish.

“Gue juga!!”

Dia langsung menatap saya dengan sebal, “Dita, elo mah  gampang.”

Sepulang makan malam, saya termangu-mangu spontan menyalakan player dan memutar Heart of Me. Bawaannya melamun makin khusyuk sambil mikirin Mas-nya (aduh lama-lama istilahnya getek yah, punten ih). Hmm... Sudah lebih dari empat tahun, dan setiap kali ketemu, rasanya selalu sama. Deg-degan tapi senang. Dan sesudahnya, persislah sama lirik Heart of Me. Saya suka bagian: “I throw myself from anything that’s tall, and fall..” Bukan hal yang aneh sih, buat orang yang kebanyakan listen to the heart and forget the head :P am i considered a lucky one? I like to believe so :)

Oia, pernah suatu hati dia datang lalu seperti biasa, kami mengobrol dan tertawa-tawa, akrab. Sengaja dong hanya satu lagu, Heart of Me yang dipasang di media player. Setelah lewat berjam-jam akhirnya dia nanya, “Ga ada lagu lain ya?”


Monday, 30 May 2011

Day 04 - a song that makes you sad

Ketahuilah, saya ini anaknya memang cengeng. Jadi jangan heran kalau ga susah juga nyari lagu untuk kategori ini. Dan seperti biasa yang susah adalah memilihnya.

Ah tapi, rasanya kali ini bukan tugas sulit. Karena terbukti, sering bangetlah saya nangis sesenggukan setiap kali dengerin lagu ini: Landslide.

Pertama denger lagu ini adalah versi Smashing Pumpkins sebagai single terselip di kompilasi Pop is Dead 2, waktu itu ga ngerti tentang apa jadi ya nyanyi-nyanyi aja. Kemudian beberapa tahun berlalu, dan lupa deh baca di blog siapa, ternyata lagu Landslide bisa juga bercerita tentang Ayah. Tentang seorang anak yang beranjak dewasa dan ketakutan akan kehilangan figur sang Ayah.

I took my love and I took it down

I climbed a mountain and I turned around
And I saw my reflection in the snow-covered hills
Well, the landslide brought me down

Oh, mirror in the sky, what is love
Can the child within my heart rise above
Can I sail through the changing ocean tides
Can I handle the seasons of my life

Uh uh... uh uh, uh uh

Well, I've been afraid of changin'
Cause I've built my life around you
But time gets bolder
Even children get older
And I'm getting older too
Well

Well, I've been afraid of changin'
Cause I've built my life around you
But time makes bolder
Children get older
And I'm getting older too

Well, I'm getting older too


Tentu saja tangis kejer ini paling sering terjadi waktu saya sedang kuliah di Belanda. Kebetulan waktu itu lagi tugas kelompok membuat landslide susceptibility map (nyambung wae), jadi mulailah mengunduh lagu ini yang versi Dixie Chicks dan Fleetwood Mac. Apalagi versi Fleetwood Mac, openingnya 'This is for you, Daddy.' Pada saat yang bersamaan, saya beneran jauh dari keluarga dan terhitung selama 18 bulan ga ketemu Papa sama sekali. Akibatnya, kangen akut.

Huhuhu *mellow mode on*

Waktu itu berbagai perasaan campur aduk kalau denger lagu ini sambil inget Papa. Saya memang lekat sekali dengan figur Papa ini. Berbagai keputusan penting dalam hidup (misalnya, beli laptop apa ya...) selalu lewat konsultasi dulu dengan Papa. Selama di Belanda, komunikasi agak tersendat karena sms dan telpon mahal sekali. Untung Papa melek teknologi (oh Papa saya memang keren sekali deh), rajin kirim e-mail dan bales-balesan komen di facebook. Hihihihi. Masih inget banget, waktu beberapa teman di Belanda sinis akan kebiasaan saya minum bir, Papa saya menulis di wall fb: “Jangan lupa coba bir Belgia. Papa waktu itu nyoba dan rasanya enak sekali.” Oh, he is definitely the coolest fellow to have beers with, in any bars!

Walaupun cukup sering bales-balesan text begitu, tapi selalu saja ada titik-titik terendah dimana saya ingin sekali ketemu Papa. Rasanya hidup terasa lebih mudah kalau dekat beliau. Apalagi jamannya tekanan thesis melanda sampai susah tidur. Saran Papa, jangan setress, jalan-jalan, berenang atau pijak refleksi, lalu dikirimlah peta pemijatan kaki, yang bukannya saya praktekkan malah bikin tambah sesenggukan. Maklum, namanya juga lagi nesis.

Setelah kembali ke tanah air, langsung kangen-kangenan. Tapi di awal-awal masih sering sesenggukan. Ketemu langsung Papa dan melihat giginya kok makin hari makin sedikit, saya jadi kepikiran. I’m gettin’ older too. Terus, saya udah ngapain aja ya? Apakah sudah cukup menunjukkan bahwa saya sangat sayang beliau? Huwaaa... Dari yang tadinya makan malem bareng, saya mendadak kabur ke kamar.        

Sekarang sudah lumayan sembuh. Sudah sering ketemu Papa, termasuk ngebir bareng. Waktu karaoke lagu ini pun, saya ga sedikit pun sedih, tanya aja sama Tanti dan Niken (ya iyalah, karaoke dilakukan selesai berenang, jelas masih hepi). Walaupun, ngaku deh, waktu nonton Gwyneth nyanyi lagi ini di Glee, masih sempet cirambay juga. Manis sekali mbak Gwyneth disini

Monggo dinikmati video klipnya, versi choir PS22 cover version-nya Fleetwood Mac (gurunya ganteng gilak). Landslide ala Fleetwood Mac sudah disematkan, yang versi Dixie Chicks-nya belum. Sementara, saya lap keyboard dulu ya.

Friday, 27 May 2011

Day 03 - a song that makes you happy

Hore hore, ga sabar untuk nulis tentang meme yang satu ini.

Lagu yang membuat senang? Wah banyaaaakk... Tapi dari semuanya, pilihan saya jatuh pada lagu: Summertime – The Sundays. Yes, dari intro-nya saja sudah terasa betapa cerianya lagu ini, padahal baru gitar elektrik sama kecrekan doang. Melodinya gembira dan musiknya begitu sumringah, ditingkahi banyak distorsi gitar. Suara Harriet yang pada dasarnya memang manis membuat lagu ini tambah legit. Cocok didengerin di pagi hari, mood-lifter banget.

Lagu ini sempat membuat saya kecele di, memutuskan membeli album Static and Silence yg baru dirilis tahun 1997 itu dan siap joged-joged di kamar. Eh ternyata, hanya lagu pertama saja yang ritme-nya se-euphoria Summertime. Sisanya, lebih banyak lagu folks balladnya. Alih-alih jingkrak-jingkrak, saya malah mellow sendirian. Tapi tentunya tidak mengurangi kecintaan saya pada The Sundays dong.

Saya punya pikiran sendiri tentang lagu ini, terpicu dari foto di majalah Seventeen dimana di foto itu boys and girls pada piknik di taman, goler-goleran dengan baju berwarna-warni. Nampak sangat bahagia, ketawa-ketawa, tanpa masalah. Ah remaja.. :P

Yuk kita nikmati lagunya :)

 

Do some people wind up with the one that they adoreIn a heart-shaped hotel room it’s what a heart is for

The bubble floats so madly will it stay sky-high? Hello partner, kiss your name bye-bye

Ooh sometimes...

Romantic piscean seeks angel in disguise, Chinese-speaking girlfriend big brown eyes
Liverpudlian lady, sophisticated male, Hello partner, tell me love can’t fail

& it’s you and me in the summertime, We’ll be hand in hand down in the park
With a squeeze & a sigh & that twinkle in your eye, & all the sunshine banishes the dark

Do some people wind up with the one that they abhor
In a distant hell-hole room, the third world war
But all I see is films where colourless despair
Meant angry young men with immaculate hair

Ooh sometimes...
Get up a voice inside says there’s no time for looking down
Only a pound a word & you’re talking to the town
But how do you coin the phrase though that will set your soul apart
Just to touch a lonely heart

& it’s you & me in the summertime
We’ll be hand down in the park
With a squeeze & a sigh & that twinkle in your eye
& all the sunshine banishes the dark
& it’s you I need in the summertime
As I turn my white skin red
Two peas from the same pod yes we are
Or have I read too much fiction? 
Is this how it happens? 
How does it happen? 
Is this how it happens? 
Now, right now 

Memang lagu Summertime ini intinya adalah cinta-cintaan pada musim panas. Saya pada dasarnya memang gadis tropis berbaju minimalis merasa cocok sekali dengan lagu ini. Bahkan jauh sebelum saya merasakan summer itu seperti apa, saya sudah berani bilang bahwa musim panaslah favorit saya di antara empat musim lainnya! Ga tau aja lo...

Akhirnya, pada tahun 2008 saya berkesempatan seperti apa itu rasanya musim panas di Belanda. Bayangan saya akan hawa-hawa liburan Belitung dipindahkan ke benua Eropa, ternyata salah. Saya kira akan setiap harinya terasa panas dan gerah sehingga orang-orang berlarian pake bikini *..errr, memang agak salah imajinasi gw ini* ternyata ga juga. Seringnya itu, hari Senin sampai Kamis pannaasss, giliran wiken eh malah hujan deras. Liburannya gagal maning. Dan walaupun saat summer ini udara cukup panas, tapi anginnya agak dingin, sehingga baju-baju summer yang sudah saya siapkan dari lama, gagal dipamerkan. Kembali dipadu-padankan dengan jaket tipis dan sepatu bot. Hehe. Dan tentunya yang merusak Summer sepenuhnya adalah keharusan menyiapkan proposal thesis sementara di luar matahari lagi cantik-cantiknya.

Eniwei, di antara hari-hari basah summer itu ada kok hari-hari panas menyenangkan seperti lirik lagu the Sunday. Hari-hari dimana saya kirim pesan ke Simo ‘Hey I can’t focus on my writing anymore, let’s jump into the pool!’ lalu kami akan terburu-buru ganti bikini lalu terjun ke kolam renang outdoor. Hari-hari dimana matahari pamer pas wiken, maka saya dkk akan piknik di pinggir danau, tertawa-tawa lalu nyebur lagi ke danau. Kami goler-goler di pinggir danau, di atas karpet piknik, persis seperti foto di majalah Seventeen itu. Tuh lihat fotonya, saya dan Simo centil-centilan di balik picnic blanket :P

Dan tentu saja, pada saatnya hari-hari summer begitu basah dimana hujan mengguyur kota Enschede dengan derasnya, saya menatap keluar jendela sambil bergumam “Hujannya kayak di Jakarta ya...” dan dibalas, "Ga, ini kayak di Bangkok."

Attachment: 01_Summertime.wma

Day 02 - your least favorite song

Seperti kata pepatah: cakep itu relatif, dan jelek adalah mutlak (eh?), maka di tulisan ini saya ngaku bahwa... Saya sebel banget sama lagu-nya Bruno Mars yang berjudul: Just the Way You are.

Ga pernah jelas kenapa alasan sebelnya, mungkin karena lagunya sangat pop dan menurut saya liriknya sangat cheesy alias ada rasa kejunya. Eh ya harusnya doyan dong kalo gitu :P Herannya, lagu ini hits banget. Mungkin memang musiknya catchy dan liriknya mudah dimengerti ya, sehingga orang –orang dengan gampang menyukai lagu ini.

Pertama-tama, saya hanya menganggap lagu ini sebagai lagu pop pada umumnya. Jadi ketika teman-teman terdekat pada suka lagu ini saya mempertanyakan jati diri, ini siapa yang salah sih? Salah gw? Salah temen-temen gw?

Puncaknya adalah, menjelang the Martian menginvasi Jakarta, saya mengalami kejenuhan tingkat tinggi karena tiap hari lagunya diputer di radio. Pada saat yang bersamaan CD player saya rusak. Saya bisa pergi ke kantor dengan kata-kata ‘Her eyes, her eyes...’ berdentum-dentum di kepala. Sedikit banyak membuat mood saya rusak.

 Hmm... Cobalah kita tilik-tilik disini, si Bruno Mars ini melancarkan rayuan gombalisme tingkat maut yang tentu saja nyangkut dong buat cewek-cewek. Haha. Simak deh: 

When I see your face
There's not a thing that I would change
Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile,
The whole world stops and stares for awhile
Cause girl you're amazing
Just the way you are

Her lips, her lips
I could kiss them all day if she'd let me
Her laugh, her laugh
She hates but I think its so sexy


Dan beginilah kata Bruno Mars ketika gw tanya, apa sih yang ada di pikiran lo sehingga nyiptain lagu itu?

"I'm a big fan of songs like Joe Cocker's 'You Are So Beautiful' and Eric Clapton's 'Wonderful Tonight' - songs that go straight to the point. You know, there's no mind-boggling lyrics or twists in the story - they just come directly from the heart. And to me 'Just The Way You Are' is one of those songs. There's nothing mind-blowing about it. I'm just telling a woman she looks beautiful the way she IS - and, let's be honest, what woman doesn't wanna hear those lyrics?!"  

Agaknya Mas Bruno ini berusaha mendapat ilham dari maestro gitar Eric Clapton yang kayaknya ga gitu deh :P Dan tentu saja saya nanyanya ini via wikipedia.

Baiklah, karena pada dasarnya ga suka, maka saya pun kehabisan kata-kata harus cerita apa soal lagu ini. Mau baca wawancara-nya Bruno Mars juga ga terlalu semangat.meme ini kan dibuat bukan untuk memperdebatkan musik, dan namanya juga selera, pasti relatif. Mungkin lebih baik kita move on, lanjut ke topik meme berikutnya.

No offense buat semua orang yang suka lagu Just the Way You Are, apalagi yang suka Bruno Mars. Walopun suatu hari gw denger orang berkomentar, “Oh itu toh Bruno Mars. Segitu doang.” Hihihihi... 

Oh ya, video-nya tidak di-embbed disini, pun saya tidak punya Mp3 kopiannya. Disini saya sematkan foto mas Bruno dihadirkan untuk pemirsa menghakimi apakah dia "segitu doang". Kalau pemirsa ingin menikmati lagu ini, sila naiki mesin waktu kembali ke bulan Maret 2011 dimana setiap harinya HardRockFm memainkan lagu ini. Ga dilarang untuk joged-joged lho :P

Thursday, 26 May 2011

Day 01 - your favorite song

Agak bingung juga waktu dihadapkan dengan pertanyaan ini. Masalahnya adalah... oh banyak sekali itu lagu favorit! Tergantung mood. Tergantung jaman. Tergantung lagi main sama siapa. Tergantung cuaca. Dan tergantung-tergantung lainnya.

Baiklah, untuk menghilangkan ketergantungan itu, maka temanya dipersempit menjadi: my favorite song – now, sesuai  tanggal 27 May 2011.

Hmm... Terus apa ya? Ternyata teuteup bingung.

Dan pilihan pun jatuh pada lagu: When We Dance – Sting.

Banyak sekali alasan untuk menyukai lagu ini. Pertama, tentu saja karena Sting. Yes, saya jatuh cinta pada Mas Gordon ini semenjak Ten Summoner’s Tale dirilis. Setiap kali melihat sosoknya, rasanya ingin sekali menikah. Lho? Iya menikah dengan mas Sting-nya dong ah. Hehe.

Lalu, alasan kenapa lagu cukup lama ini muncul lagi adalah, dalam perjalanan bolak-balik Singapore-Brisbane kemarin, SQ dengan baik hati mempersembahkan dua video panjang live performance-nya Sting di antara pilihan tontonan di Krisworld. Yang pertama adalah Sting live in Berlin dan yang kedua adalah A Winter’s Night dimana Sting manggung bersama orkestra di katedral tua di Durham. Tentu saja, keduanya saya tonton sambil ketiduran. Bukti betapa kerennya live performance Sting ini.

Alasan berikutnya, entah kerasukan jin darimana, tiba-tiba saya kebut membaca buku Broken Music yang merupakan autobiography Sting. Buku itu sudah dibeli dari tahun 2005, tapi terus terang saja selama ini saya merasa kesulitan membacanya. Biasanya baru dua paragraph lalu ngelamun-ngelamun dan ujung-ujungnya ketiduran lagi. Sekarang, walaupun tetap ketiduran, tapi semenjak sebulan yang lalu, buku itu sudah dilahap setengahnya. Kemajuan pesat.

Jadi ini mana cerita When We Dance-nya, kok malah cerita Sting? Hihi..

Baiklah, When We Dance sendiri ada di album Fields of Gold: The Best of Sting (1984-1994) yang dirilis tahun 1994 dimana When We Dance  menjadi lagu baru bersama dengan This Cowboy Song. Lagunya manis, dan liriknya pahit. Kalo ga salah ini tentang cowok yang suka sama cewek, yang ironisnya sudah tidak available alias taken *uhuk* *batuk rejan*

*minum kecap+jeruk nipis dulu*

Oke, sampai mana tadi? Oh ya, video klipnya juga terasa sungguh melodius. Slow motion gambar-gambar bangunan dan tentu saja penampakan Sting yang menurut saya, sedang memasuki fase awal kegantengannya. Yang kemudian membuat saya bertanya-tanya dengan naif, kok ya cewek itu tega-teganya menolak Sting dan memilih lelaki lain.

Hmm... Siapa ya cewek di lagu When We Dance itu sebenarnya? Atau cuma tokoh fiktif?

Anyway, sebaiknya saya meneruskan membaca Broken Music, siapa tahu ada jawabnya. Dan untuk para pemirsa, selamat menikmati Sting seperti terlihat pada layar Krisworld di SQ, berdendang bersama When We Dance versi All This Time live :)

When We Dance - Sting

If he loved you, Like I love you

I would walk away in shame, I'd move town, I'd change my name

When he watches you
, When he comes to buy your soul
On your hand his golden rings
, Like he owns a bird that sings

When we dance
, Angels will run and hide their wings

The priests have said my soul's salvation 
Lies in the balance of the angels
And underneath the wheels of passion
I keep the faith in my fashion

When we dance
, Angels will run and hide their wings

I'm still in love with you

When we dance
, Angels will run and hide their wings

I'm gonna love you more than life
If you'll only be my wife
I'm gonna love you night and day
I'm gonna try in every way

When we dance
, Angels will run and hide their wings

I'm gonna find a place to live
, Give you all I've got to give
I would love you more than life
, If you'll only be my wife

If I could break down these walls
And shout my name at heaven's gate
I'd take these hands
and I'd destroy the dark machineries of fate,
The vehicles are broken
, Heaven's the one above
Hellfire's a promise away
, I'd still be saying
I'm still in love

He won't love you
, Like I love you
He won't care for you this way
, He'll mistreat you if you stay

Come and live with me
, We'll have children of our own
I would love you more than life
, If you'd come and be my wife

When we dance
, Angels will run and hide their wings

Meme Song yang menular

Mulai hari ini, ikut-ikutan Tanti yang sudah tamat, dan Niken yang baru saja memulai, saya mau menulis Meme Song.
Hore!
Ikut yang model Niken saja, yaitu ga usah tiap hari, tapi semoga selesai dalam kurun waktu kurang dalam dua bulan. Doakan ya!